ARSYNEWS.id, TEBO - Meskipun awalnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dipimpin Ketua DPRD Tebo Mazlan terus berjalan, meskipun 5 perwakilan Perusahaan Kelapa Sawit (PKS) tidak hadir memenuhi undangan.
Namun akhirnya berakhir, setelah Wakil Ketua II DPRD Tebo Syamsu Rizal dan Wakil Ketua I Aivandry dan sejumlah anggota DPRD lainnya, mempertanyakan ketidakhadiran 5 perwakilan PKS dan meminta seluruh PKS hadir baru bisa dilanjutkan.
"Mana 5 perwakilan PKS, 2 perwakilan PKS yang hadir posisi di perusahaan sebagai apa," ungkap Waka II DPRD Tebo ke 2 orang perwakilan PKS dan kedua instansi Pemkab Tebo yaitu Dinas Perkebunan Peternakan dan Perikanan (Bunakan) Tebo dan Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Tenaga Kerja.
Ia menjelaskan, jika yang hadir perwakilan PKS hanya humas, ia meminta rapat ini ditunda. Bahkan, meminta kepada Dinas Bunakan memastikan ke - 7 PKS ditambah PTPN VI untuk hadir pada Selasa 21/06/2022.
Lebih lanjut, agenda RDP ini sangat penting. Karena DPRD Tebo ingin mengetahui, alasan manager pabrik atau perusahaan melakukan pembatasan membeli buah dari petani. Hal ini dinilai sangat penting, karena menjadi bahan untuk menyampaikan keluhan dan alasan dari petani dan pihak perusahaan.
Ia menegaskan, jika 7 PKS ditambah PTPN VI tidak hadir, DPRD Tebo akan meminta PJ Bupati Tebo meng-evaluasi Kabid Binus Bunakan Tebo Rafiq.
Sementara itu, Kabid Bina Usaha (Binus) Bunakan Tebo, Rafiq mengakui bisa menjamin ke tujuh manager pabrik serta perwakilan Perusahaan PTPN VI.
"Insha Allah besok bisa kita hadirkan," pungkasnya. (Red_Arn)
Posting Komentar